Mantan Presiden Uruguay Jose Mujica (Foto: Reuters) |
Pria yang dijuluki presiden termiskin itu mengakui tidak ada aliran baik itu kiri maupun kanan yang akan memenangkan pertempuran secara absolut. Mujica menyebut aliran kiri berjuang untuk kesetaraan dan keadlian. Sedangkan kanan berjuang untuk kestabilan kondisi politik.
Pria 80 tahun itu yakin kedua aliran tidak ada yang sempurna. Menurutnya, aliran kanan lebih cenderung reaktif dan menjadi fasis. Sedangkan kiri lebih cenderung menimbulkan banyak pemikiran dan melakukan terobosan. Meski begitu, dia menyebutkan beberapa tokoh sejarah yang dianggapnya mewakili liberalisme, termasuk Yesus Kristus.
“Dari pandangan tersebut, kita bisa bilang Raja Ashoka dari India, Epaminondas dari Yunani, kakak-beradik Gracchi dari Roma, dan bahkan Yesus sebagai tokoh liberalisme,” ujar Mujica, dilansir Russia Today, Minggu (31/1/2016).
Pria yang akrab dipanggil Pepe itu diketahui menyumbang 90 persen gajinya sebagai presiden untuk amal. Sumbangan tersebut dilakukannya selama memegang jabatan pada 2010-2015. Dia juga menolak untuk pindah ke Istana Presiden dan lebih memilih tinggal di ladang pertanian miliknya bersama sang istri dan anjing kesayangannya.
Mujica juga memilih mengendarai mobil tua miliknya daripada mobil kepresidenan yang berharga mahal. Saat menjadi presiden, Mujica melakukan berbagai terobosan kebijakan seperti melegalkan mariyuana, aborsi, dan pernikahan sejenis. Dia mengundurkan diri pada Maret 2015.
smbr : okezone
0 komentar:
Post a Comment